Senin, 03 Juni 2013

Luka + Kotoran Kuda = Tetanus ??



Kotoran kuda penyebab tetanus ?


Waktu itu kaki gue luka di bagian jari telunjuk, dan gue cuma pake sendal pas disuruh jemput nyokap gue naik motor. Dijalan ternyata banyak kotoran kuda, trus gue inget kata orang tua dulu, awas kalo lagi luka trus kena kotoran kuda nanti jadi tetanus, trus bisa amputasi, lebih parahnya bisa meninggal. Ih serem abis kan? Makanya gue cari artikel di internet soal tetanus dan ketemu di beberapa situs. Oke gue kasih nih penjelasannya yaa..


Jadi, Tetanus itu adalah penyakit infeksi yang diakibatkan toksin kuman Clostridium tetani, sebuah organisme yang mampu hidup bertahun-tahun di tanah dalam bentuk spora. Tetanus merupakan penyakit akut yang menyerang susunan saraf pusat dan ditandai dengan kekakuan otot (spasme) tanpa disertai gangguan kesadaran. Yap, kekakuan otot sesuai dengan arti kata tetanus yang diambil dari bahasa Yunani yaitu tetanos dari teinein yang berarti menegang.

Tetanus terjadi ketika luka terkontaminasi dengan spora bakteri. Luka tusuk seperti yang disebabkan oleh paku berkarat, pecahan atau gigitan serangga merupakan lokasi biasa bagi bakteri untuk masuk dalam tubuh. Infeksi luka akan berlangsung jika spora menjadi aktif lalu berkembang biak dan menghasilkan racun yang sangat kuat sampai akhirnya mempengaruhi otot.

Tidak terkendalinya kejang otot kadang juga disebut kejang mulut, bahkan dalam kasus berat, tetanus menyebabkan otak dan organ lain kekurangan oksigen. Kondisi ini mungkin bisa mengakibatkan kematian. Sereeemm ya.. :P

Terus dimana masalah kudanya?  Nih baca lagi.

Bakteri Clostridium tetani ini banyak ditemukan di tanah, kotoran manusia dan hewan peliharaan dan di daerah pertanian. Umumnya, spora bakteri ini terdistribusi pada tanah dan saluran penceranaan serta feses dari kuda, domba, anjing, kucing, tikus, babi, dan ayam. Ketika bakteri tersebut berada di dalam tubuh, ia akan menghasilkan neurotoksin (sejenis protein yang bertindak sebagai racun yang menyerang bagian sistem saraf). C. tetani menghasilkan dua buah eksotoksin, yaitu tetanolysin dan tetanospasmin.  Fungsi dari tetanoysin tidak diketahui dengan pasti, namun juga dapat memengaruhi tetanus.  Tetanospasmin merupakan toksin yang cukup kuat.

Tuh, jadi bukan cuma kotoran kuda ya. Hmm..

Gejala Tetanus :


Penderita Tetanus

Serangan penyakit ini biasanya mendadak dengan ketegangan otot yang makin bertambah terutama pada rahang dan leher. Dalam waktu 48 jam, penyakit ini memiliki gejala :
  • Trismus atau kondisi sulitnya membuka mulut karena spasme otot-otot mastikatoris.
  • Kaku kuduk sampai epistotonus akibat ketegangan otot-otot erector trunkl.
  • Otot dinding perut tegang.
  • Risus sardonikus akibat spasme otot muka atau alis tertarik ke atas, sudut mulut tertarik ke luar dan ke bawah, sedangkan bibir tertekan kuat pada gigi,
  • Sulit menelan, gelisah, mudah terangsang, nyeri pada anggota badan.
  • Badan dan lengan kaku, sampai tangan mengepal kuat. Terkadang terjadi perdarahan intramusculus akibat kontraksi yang kuat.
  • Suhu badan tidak tinggi dan dialami pada stadium akhir.
  • Biasanya terdapat leukositosis ringan dan terkadang peninggian tekanan cairan otak.

Pengobatan :
Untuk menetralisir racun, diberikan immunoglobulin tetanus.  Antibiotik tetrasiklin dan penisilin diberikan untuk mencegah pembentukan racun lebih lanjut, supaya racun yang ada mati.
Obat lainnya bisa diberikan untuk menenangkan penderita, mengendalikan kejang dan mengendurkan otot-otot. Penderita biasanya dirawat di rumah sakit dan ditempatkan dalam ruangan yang tenang. Untuk infeksi menengah sampai berat, mungkin perlu dipasang ventilator untuk membantu pernapasan.
Makanan diberikan melalui infus atau selang nasogastrik. Untuk membuang kotoran, dipasang kateter. Penderita sebaiknya berbaring bergantian miring ke kiri atau ke kanan dan dipaksa untuk batuk guna mencegah terjadinya pneumonia.
Untuk mengurangi nyeri diberikan kodein. Obat lainnya bisa diberikan untuk mengendalikan tekanan darah dan denyut jantung. Setelah sembuh, harus diberikan vaksinasi lengkap karena infeksi tetanus tidak memberikan kekebalan terhadap infeksi berikutnya.

Nah, Udah Baca kan? Jadi mulai sekarang lebih hati-hati ya kalo punya luka, jaga kebersihannya, jangan kena kotoran, ntar repot sendiri. Hehe..

Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar